Minggu, 25 Oktober 2009

Pengalaman berharga


Sejak duduk di bangku SD saya sudah terbiasa membantu orang tua. Panas, hujan, angin dan badai adalah teman yang selalu menemaniku. Hidup di daerah pedalaman dari kecil sudah bisa menaman padi, pergi ke hutan ambil rotan dan membabat rumput yang mungkin sangat jarang di lakukan oleh anak - anak pada umumnya

Berbeda dengan kehidupan anak lainnya yang hidup penuh canda ria, saya selalu disibukkan dengan kegiatan diluar untuk membantu keluarga, mulai pulang sekolah hingga magrib.Orang tua saya adalah pekerja keras, bertanggung jawab, berjiwa besar, dan tegas. Saya salut dan bersyukur punya orang tua yang bisa memotivasi anaknya walaupun kehidupan susah.

Disela -sela kesibukan membantu orang tua dan sekolah, saya sempat nyantri di pondok pasantren yang tidak jauh dari rumah hingga SMP.  Di malam hari saya belajar ngaji kebetulah orang tua saya adalah guru ngaji, jadi kelas 2 SD saya sudah khatam Qur'an. Amin

menjadi seorang yang fakir miskin tidak menyurutkan langkahku untuk maju, dunia glamor yang penuh dengan tantangan, hidup di daerah konflik bersenjata, saya mengabaikan waktu pacaran selam sekolah di SMP dan di SMA.Bukan berarti orang tidak suka sama saya namun saya sendiri belum siap untuk berpikir kesitu, dikarenak kesibukan dan pandangan keluarga yang berbeda ( Saya berasal dari keluarga sangat tidak mampu ).

Alhasil. setiap detik darah mengalir, waktu berganti , dan Allah menentukan hal yang terbaik bagi umatnya yang Taqwa. dengan niat Bismillah dan abdi ke orang tua, saya beranikan diri untuk meninggalkan kampung halaman dan berjuang hidup di rantau orang. Doa dan nasehat orang tua yang mengiringi langkahku, saya bertekat untuk dapat menjadi orang sukses. Amin

doaakan saja.. ( Allah Followed Me )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar